Sahabat, pernahkah Anda merasa sebagai orang paling miskin di dunia? Gaji kecil, tak cukup
memenuhi kebutuhan hidup, utang menumpuk, belum bayar sekolah anak dan beribu kebutuhan
lainnya. Semua menunggu diselesaikan dengan satu kata: Uang. Jika ada uang di tangan,
masalah selesai. Tapi masalahnya justru kita lagi nggak punya uang.
Ketika kondisi itu hadir, biasanya kita mengeluh kepada temen, ngadu di medsos, ada juga yang
pusing tujuh keliling dan sibuk menyesali nasib. Tapi ada juga yang sibuk menyimpan masalah
itu, dipendam buat dirinya sendiri. Kemudian sakit datang, nggak sanggup menahan beban. Jalan
terakhir ditempuh yaitu bunuh diri. Tentu mengerikan bukan.
Kita sibuk mengeluh kepada teman dan medsos. Tapi kita lupa mengadu kepada Allah. Padahal
rezeki, hidup, mati dan semua urusan kita ini sudah diatur Allah. Rupanya kita sibuk ikutan
menghamba kepada manusia, seolah ngadu ke teman masalah akan selesai. Curhat ke medsos,
dikomen sahabat mulai dari kata sabar ya, ini ujian Allah. Sampai ada yang komen, nyuruh kita
lebih rajin bekerja, ada juga yang kasih saran bisnis dan sebagainya. Solusi itu bagus, kata-kata
itu indah buat penyemangat, tapi tetap saja jang lupa mengadu kepada Allah.
Ikhtiarkan setelah shalat, merenung mengapa hidup ini sulit rezeki. Kurang silaturahmi mungkin,
sibuk bermaksiat tanpa sadar, kurang restu dan doa orang tua. Ingat juga, apakah kita punya
utang ke teman, keluarga atau siapapun yang belum dibayar. Jika itu masalahnya, cepat datangi
orang tua Sahabat, minta maaf dan rajinlah minta doanya. Jangan lupa sering jalan-jalan ke
rumah teman, dan jika punya utang cepatlah di bayar.
Masih sempit rezeki juga? Coba ingat lagi jangan-jangan kita memang termasuk kelompok orang
yang pelit. Iya, pelit untuk bersedekah ketika lapang, tapi merasa jadi orang paling miskin
sedunia ketika diuji dengan rezeki yang sempit. Kita lupa, entah benar-benar lupa atau sengaja
lupa, bahwa sedekah banyak manfaatnya. Mulai menghapus dosa, melancarkan rezeki sampai
dapat doa terhebat dari orang yang merasakan sedekah kita. Soal sedekah, sahabat hendaknya
selalu ingat kuncinya.
Pertama, mulai sedekah dari diri sendiri. Jangan sibuk nyuruh orang lain sedekah, kalau kita
sendiri malas bersedekah. Biasakan memulai dari diri sendiri. Artinya kita mengajak diri dan
menggerakan hati, pikiran dan jiwa kita untuk biasa sedekah. Jika sudah terbiasa sedekah,
amalan sunnah itu akan jadi kebiasaan yang memupuk mentalitas sahabat. Sehari tak sedekah,
bagaikan nggak makan nasi. Terasa ada yang kurang, sehingga ingin selalu mencari orang yang
layak dapat sedekah. Atau buru-buru mencari masjid terdekat untuk sedekah.
Kedua, mulai dari yang paling kecil. Bingung mau sedekah berapa? Jangan bingunglah. Ada
uang berapa di kantong anda sekarang? Segeralah sedekah. Jangan sibuk mengukur sedekah dari
nominal uang, sebab sedekah itu urusan kita sama Allah. Sedekah seribu, nggak masalah tapi
kalau seratus ribu, sejuta atau satu milyar tentu lebih baik. Intinya sih, niatkan sedekah
berapapun jumlah yang sahabat sanggup dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, jangan sibuk menunda sedekah. Nggak usah menunggu besok kalau mau sedekah.
Sekarang saja, mumpung masih dikasih kesempatan hidup. Ada uang nih, mau sedekah nunggu
sejam, dua jam lagi atau besok. Memang Sahabat yakin masih dikasih kesempatan bernafas atau
hidup besok? Kalau bisa sekarang, detik ini juga, setelah Sahabat membaca tulisan ini, segera
sedekah. Makin cepat makin baik, dan tunggulah bagaimana rahasia langit bekerja. Allah pasti
akan memberikan berjuta kebaikan atas sedekah Sahabat. Itu diberikan Allah melalui berbagai
macam hal positif, maka nikmatilah.
Jadi Sahabat, mengapa kita rezeki terasa sempit banyak sekali sebabnya. Sibuklah mengoreksi
diri, jangan sibuk mengeluh kepada orang lain atau medsos. Setelah sibuk evaluasi diri. Jangan
ragu bersedekah setiap hari. Dijamin nggak akan rugi, pasti Allah akan mengganti dengan yang
lebih baik. Saya tak asal bicara. Jika Sahabat mau mencoba silahkan saja. Ambil uang di dompet
atau kantong Sahabat, sedekahkan dengan niat dimudahkan rezekinya. Setelah itu, rasakan
manfaatnya sedekah yang penuh berkah. Insya Allah rezeki akan mengalir deras, dan jika sudah
begitu, Sahabat siapkan Sedekah yang lebih besar lagi. Oke selamat sedekah ya Sahabat.
Inggar Saputra
Dosen, Penulis, Aktivis Sosial. Tinggal di Jakarta